Kamis, 04 Juni 2015

IMUNITAS

A. ANTIGEN DAN ANTIBODI
     1. Antigen
         antigen adalah substansi yang dianggap asing oleh tubuh. antigen dapat berupa zat asing dari lingkungan
         seperti virus, jamur dan serbuk sari (antigen eksogen). sedangkan yang berasal dari dalam tubuh
         seperti bakteri, toksin, atau sel-sel jaringan disebut dengan antigen endogen.

      2. macam-macam sel fagosit
         a.  Neutrofil, melawan antigen dengan cara memakannya (fagositosis).selain itu neutrofil juga
              memakan jaringan yang telah rusak dan mati.
          b. Eosinofil, juga bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.
          c. Basofil juga bersifat fagosit. Selain itu, basofil mengandung antikoagulan (anti penggumpalan  
              darah), yaitu heparin.
          d. limfosit, berfungsi untuk membentuk antibodi
          e. monosit, sebagai pembentuk makrofag

      3. jenis-jenis imunoglobulin beserta fungsinya

          Immunoglobulin G ( Ig G )
  • Merupakan satu-satunya immunoglobulin yang mampu melewati plasenta
  • Merupakan kekebalan pasif dari ibu kepada anaknya sera merupakan pertahanan utama untuk bayi pada minggu-minggu pertama dalam kehidupannya ( dari kolustrum)

Immunoglobulin M ( Ig M )
  • Disintesis pertama kali sebagai stimulus terhadap antigen
  • Tidak dapat melalui plasenta

Immunoglobulin A ( Ig A )
  • Ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh pada mukosa saluran nafas, intestinal, urin, genital, saliva, air mata dll
  • Dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium

Immunoglobulin D ( Ig D )
  • Melekat pada permukaan luar sel limfosit B
  • Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivitas sel limfosit B tersebut.

Immunoglobulin E ( Ig E )
  • Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil
  • Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam reaksi alergi.

4. cara menghindari penolakan tubuh terhadap transplantasi ---->> cari sumbernya sendiri
5. proses pembekuan darah ----->>> lihat dicatatan sistem sirkulasi

6. macam-macam kekebalan. 
Berdasarkan responnya terhadap suatu jenis penyakit, sistem imun dibagi menjadi 2 macam, yaitu Sistem Imun Non-Spesifik dan Sistem Imun Spesifik
1. Sistem Imun Non-Spesifik / Innate / Non-Adaptif
Sistem imun non-spesifik adalah sistem imun yang melawan penyakit dengan cara yang sama kepada semua jenis penyakit. Sistem imun ini tidak membeda-bedakan responnya kepada setiap jenis penyakit, oleh karena itu disebut non-spesifik. Sistem imun ini bekerja dengan cepat dan selalu siap jika tubuh di datangkan suatu penyakit.
Sistem imun non-spesifik punya 4 jenis pertahanan :
a. Pertahanan Fisik / Mekanis
Pertahanan fisik dapat berupa kulit, lapisan mukosa / lendir, silia atau rambut pada saluran nafas, mekanisme batuk dan bersin. Pertahanan fisik ini umumnya melindungi tubuh dari penyakit yang berasal dari lingkungan atau luar tubuh kita. Pertahanan ini merupakan pelindung pertama pada tubuh kita.
b. Pertahanan Biokimia
Pertahanan biokimia ini adalah pertahanan yang berupa zat-zat kimia yang akan menangani mikroba yang lolos dari pertahanan fisik. Pertahanan ini dapat berupa pH asam yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat, asam lambung yang diproduksi oleh lambung, air susu, dan saliva.
c. Pertahanan Humoral
Pertahanan ini disebut humoral karena melibatkan molekul-molekul yang larut unutk melawan mikroba. Biasanya molekul yang bekerja adalah molekul yang berada di sekitar daerah yang dilalui oleh mikroba. Contoh molekul larut yang bekerja pada pertahanan ini adalah Interferon (IFN), Defensin, Kateisidin, dan Sistem Komplemen.
d. Pertahanan Selular
Pertahanan ini melibatkan sel-sel sistem imun dalam melawan mikroba. Sel-sel tersebut ada yang ditemukan pada sirkulasi darah dan ada juga yang di jaringan. Neutrofil, Basofil, Eusinofil, Monosit, dan sel NK adalah sel sistem imun non-spesifik yang biasa ditemukan pada sirkulasi darah. Sedangkan sel yang biasa ditemukan pada jaringan adalah sel Mast, Makrofag dan sel NK.
2. Sistem Imun Spesifik / Adaptif
Sistem Imun Spesifik adalah sistem imun yang membutuhkan pajanan atau bisa disebut harus mengenal dahulu jenis mikroba yang akan ditangani. Sistem imun ini bekerja secara spesifik karena respon terhadap setiap jenis mikroba berbeda. Karena membutuhkan pajanan, sistem imun ini membutuhkan waktu yang agak lama untuk menimbulkan respon. Namun jika sistem imun ini sudah terpajan oleh suatu mikroba atau penyakit, maka perlindungan yang diberikan dapat bertahan lama karena sistem imun ini mempunyai memory terhadap pajanan yang didapat. Sistem imun ini dibagi menjadi 2 :
 a. Sistem Imun Spesifik Humoral
Yang paling berperan pada sistem imun spesifik humoral ini ada Sel B atau Limfosit B. Sel B ini berasal dari sumsum tulang dan akan menghasilkan sel Plasma lalu menghasilkan Antibodi. Antibodi inilah yang akan melindungi tubuh kita dari infeksi ekstraselular, virus dan bakteri, serta menetralkan toksinnya.
b. Sistem Imun Spesifik Selular
Pada sistem imun ini, sel T atau Limfosit T yang paling berperan. Sel ini juga berasal dari sumsum tulang, namun dimatangkan di Timus. Fungsi umum sistem imun ini adalah melawan bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, parasit dan tumor. Sel T nantinya akan menghasilkan berbagai macam sel, yaitu sel CD4+ (Th1, Th2), CD8+, dan Ts (Th3).

7. proses masuknya kuman
Ketika mikroba masuk ke dalam tubuh manusia, mikroba tersebut akan melewati 3 lapis pertahanan sistem imun. Pertahanan lapis pertama berisi sistem imun non-spesifik terutama fisik/mekanis, biokimia, dan humoral. Pertahanan ini akan mencegah masuknya mikroba masuk ke dalam tubuh. Pertahanan lapis kedua berisi sistem imun non-spesifik khususnya yang selular. Pertahanan selular ini nantinya akan mencegah mikroba yang berhasil masuk ke dalam tubuh dengan menghancurkannya. Pertahanan ketiga adalah sistem imun spesifik yang telah dibahas di atas. Ini akan menangani mikroba yang masih belum ditangani oleh sistem imun non-spesifik.

SISTEM REPRODUKSI KELAS 11

A. Organ Reproduksi

     1. Organ Reproduksi Pria
 
 
 Vesikula seminalis/ Kantung Semen : menyekresi cairan semen.
  Bladder/ kandung kemih : menampung urine yang dihasilkan oleh ginjal
  Vas Deferens : sebagai pengangkut sperma dari epididimis menuju kantong sperma
  Testis : memproduksi sperma dan hormon testosteron.
   prostat : untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani
   uretra : sebagai saluran keluarnya urine dari kandung kemih.
   ureter : saluran dari ginjal ke kandung kemih.
   epididimis : menyimpan sperma selama proses pematangan.
   skrotum : membungkus testis, mempertahankan suhu sperma

2. Organ Reproduksi Wanita
    tuba fallopi : tempat terjadinya fertilisasi.
    ovarium / indung telur : penghasil ovum dan hormon progesteron, estrogen.
    rahim/uterus : alat tempat terjadinya menstruasi dan tempat tumbuh dan berkembangnya janin.
    labia mayora : sebagai pelindung vagina
    labia minora : sebagai pelindung vagina
    klitoris : jaringan erektil pada perempuan


B. GAMETOGENESIS

     1. Spermatogenesis 
         






     2. Oogenesis











C. SIKLUS MENSTRUASI
     1. Fase Folikuler adalah dimana kdar FSH ( Folicle Stimulating Hormone ) sedikit meningkaat sehingga merangsang tumbuhnya 3 – 30 folikel ovarium ( kantung dinding telur ) yang masing – masing mengandung 1 sel telur.
2. Fase Ovulatior adalah dimana kadar LH ( Luteinizing Hormone ) meningkat dan folikel yang matang akan menonjol ke permukaan ovarium ( dinding telur ) untuk melepaskan sel telur ( ovulasi ). Sel telur biasanya dikeluarkan dalam waktu 16 – 32 jam setelah terjai peningkatan kadar LH. Dalam fase ini biasanya wanita mengalami gangguan nyeri pada perut bagian bawah, rasa itu bisa berlangsung dalam beberapa menit bahkan sampai beberapa jam.
3. Fase Luteal adalah lepasnya sel telur dari indung telur selama 14 hari, dan folikel ovarium ( kantung induk telur ) akan menutup kembali dan membentuk kopus luteum yang menghasilkan hormon progesteron dalam jumlah besar.
Tetapi perlu diketahui setelah 14 haari kropus luteum akan hancur dan selama dalam fase ini seorang wanita juga akan mengalami peningkatan suhu tubuh sampai siklus yang baru akan dimulai, keculai jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum akan menghasilkan HCG ( Human Chorionic gonadotropin ) hormon ini akan menjaga kropus luteum yang menghasilkan hormon progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendri. Fase Luteal biasanya ditandai sebagai fase bagi wanita yang ingin hamil.


 D. FERTILISASI KEHAMILAN
 jika sel ovum yang dibuahi maka akan terbentuk namun jika tidak dibuahi maka akan meluruh dengan sendirinya dan disebut dengan menstruasi.


E. KELUARGA BERENCANA
    1. Metode penghalang
       kondom : digunakan untuk membungkus penis pria agar sperma tidak masuk kedalam vagina. selain itu
                       kondom juga digunakan untuk mencegah penyebaran PMS.
       femidom: sama seperti kondom, namun digunakan oleh perempuan.
       diafragma: sebuah cakram karet tipis yang dipasang didalam vagina untuk menutupi serviks agar sperma
                        tidak masuk kedalam uterus.

    2. Metode hormonal
       yang termasuk kedalam ini adalah pil, susuk, dan suntik kb. prinsip kerjanya adalah mencegah ovulasi
      dengan cara menghambat sekresi FSH

   3. Metode pencegahan implantasi
       digunakan alat IUD atau spiral. dan dipasang didalam uterus, fungsinya adalah mencegah implantasi
       ovum yang telah dibuahi.

   4. Metode alami
       a. koitus interreptus : dengan cara mengeluarkan semen diluar vagina.
       b. sistem kalender : dengan cara tidak melakukan hubungan seksual pada masa subur perempuan, yaitu
                                     3-4 hari sebelum ovulasi dan 1 hari setelah ovulasi.

   5. Metode sterilisasi
       a. vasektomi : pemotongan atau pengikatan saluran sperma (vas deferens).
       b. tubektomi : mengikat atau memotong saluran telur (oviduk) sehingga tidak dapat mencapai uterus
                             dan bertemu sperma.



F. KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI
    1. gangguan pada sistem reproduksi laki-laki
        a. kanker testis, kanker yang paling sering terjadi pada pria dan disebabkan oleh pembelahan sel-sel
            testis secara tak terkendali.
        b. epididimitis, peradangan pada epididimis yang menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan pada
            salah satu testis. penyakit ini disebebkan oleh infeksi atau PMS.
        c. hernia inguinal, kelainan yang ditandai dengan sebagian usus yang terdorong menembus dinding
            abdominal  dan masuk ke selangkangan atau skrotum.
        d. ambiguous genitalia ( alat kelamin ganda), seorang bayi yang dilahirkan tidak jelas jenis kelaminnya.
            biasanya yang dilahirkan seperti ini mempunyai penis yang sangat kecil bahkan dalam beberapa
            kasus tidak memilikinya namun mempunyai testis.
         e. mikropenis, ukuran penis dibawah rata-rata ukuran normal
         f. sterilitas/infertilitas, kemandulan yang disebabkan oleh perandangan alat kelamin, kecanduan alkohol
            cidera, dan penyakit menular seksual
         g. tumor ovarium, yang paling sering menyerang adalah teratoma ovarium.
         h. kista ovarium, suatu kantong yang berisi cairan atau semipadat dan tidak bersifat kanker.
         i. AIDS, penyakit yang disebabkan oleh infeksi HIV. AIDS menyerang kekebalan tubuh seseorang
            sehingga penderita rentan terhadap penyakit.